Profil Desa Bajing
Ketahui informasi secara rinci Desa Bajing mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Desa Bajing, Kecamatan Kroya, merupakan desa bersejarah yang menjadi pusat kerajinan anyaman bambu tradisional di Kabupaten Cilacap. Dengan memadukan basis pertanian yang kuat dan industri kreatif rumahan, desa padat penduduk ini fokus pada pemberdayaan p
-
Sentra Kerajinan Anyaman Bambu
Desa Bajing dikenal luas sebagai pusat produksi kerajinan anyaman bambu, di mana para perajin secara turun-temurun menghasilkan berbagai produk fungsional dan artistik seperti besek, tampah, dan kipas.
-
Desa Induk dengan Ekonomi Ganda
Sebagai desa induk bagi Desa Bajing Kulon, Bajing memiliki perekonomian yang unik dengan menyeimbangkan sektor pertanian padi sebagai fondasi tradisional dan industri kreatif kerajinan sebagai motor ekonomi modern.
-
Pemberdayaan Perajin dan Pelestarian Budaya
Pemerintah desa, di bawah kepemimpinan Kepala Desa Sarno, berkomitmen untuk memberdayakan para perajin dan melestarikan seni anyaman sebagai warisan budaya dan aset ekonomi utama desa.

Di tengah dinamika Kecamatan Kroya yang terus berkembang, terdapat sebuah desa di mana kelenturan bilah-bilah bambu dirajut menjadi sumber kehidupan dan identitas. Desa Bajing, sebuah permukiman padat yang sarat akan sejarah, adalah jantung dari kerajinan anyaman bambu tradisional di Kabupaten Cilacap. Di sini, tradisi dan ekonomi menyatu dalam setiap karya yang dihasilkan oleh tangan-tangan terampil warganya. Dengan memadukan fondasi agraris yang tetap terjaga dan geliat industri kreatif rumahan yang tak pernah padam, Desa Bajing menunjukkan potret sebuah komunitas yang berdaya, produktif dan bangga akan warisan budayanya.
Mengenal Desa Bajing: Lokasi, Sejarah, dan Tatanan Administratif
Sejarah Desa Bajing terkait erat dengan pembentukan wilayah di sekitarnya. Desa ini merupakan desa induk sebelum pada akhirnya mengalami pemekaran yang melahirkan Desa Bajing Kulon (Barat). Status historis ini menandakan bahwa Desa Bajing pada masanya merupakan pusat komunitas dan pemerintahan bagi wilayah "Bajing" yang lebih luas. Asal-usul nama "Bajing" (yang berarti tupai) sendiri kemungkinan besar berasal dari cerita rakyat atau kondisi alam di masa lampau, di mana wilayah ini mungkin dikenal sebagai habitat tupai atau terkait dengan tokoh pendiri yang dijuluki "Mbah Bajing."
Secara administratif, Desa Bajing saat ini dipimpin oleh Kepala Desa Sarno. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Cilacap dalam publikasi "Kecamatan Kroya Dalam Angka 2024" (yang menyajikan data tahun 2023), luas wilayah desa ini tercatat 256,00 hektare. Wilayah ini secara struktural terbagi menjadi 4 dusun, yang selanjutnya diorganisir ke dalam 10 Rukun Warga (RW) dan 49 Rukun Tetangga (RT).
Jantung Kerajinan Anyaman Bambu di Kroya
Keunikan dan kekuatan utama ekonomi Desa Bajing terletak pada statusnya sebagai sentra industri kerajinan anyaman bambu. Keterampilan ini bukanlah hal baru, melainkan sebuah warisan budaya yang telah dihidupi secara turun-temurun dan kini menjadi motor penggerak ekonomi desa.
- Industri Rumahan yang MerakyatProduksi anyaman bambu di Desa Bajing sebagian besar dilakukan dalam skala industri rumahan. Hampir di setiap dusun dapat ditemukan para perajin, baik yang bekerja secara perorangan maupun dalam kelompok-kelompok kecil. Aktivitas mengirat, menganyam, dan membentuk bambu menjadi pemandangan sehari-hari yang menyatu dengan kehidupan warga.
- Keragaman Produk Fungsional dan ArtistikPara perajin Desa Bajing menghasilkan berbagai macam produk yang memiliki fungsi praktis dalam kehidupan sehari-hari maupun nilai estetika. Beberapa produk unggulan antara lain:
- BesekWadah berbentuk kotak dari anyaman bambu yang sangat populer untuk kemasan makanan tradisional, hantaran, atau oleh-oleh.
- Tampah (Niru)Alat dapur tradisional untuk menampi beras atau menjemur kerupuk dan bahan makanan lainnya.
- KaloSaringan santan tradisional yang terbuat dari anyaman bambu.
- Kipas SateKipas tangan dari anyaman bambu yang menjadi perkakas wajib bagi para penjual sate.
- Berbagai produk lain seperti tempat tisu, kap lampu, dan hiasan dinding.
- Dampak Ekonomi dan Pelestarian BudayaIndustri ini tidak hanya memberikan sumber pendapatan yang signifikan bagi ribuan warga, tetapi juga memainkan peran penting dalam pelestarian budaya. Di tengah gempuran produk plastik dan pabrikan, para perajin di Desa Bajing terus menjaga agar keterampilan menganyam bambu tetap hidup dan diwariskan kepada generasi berikutnya.
Ekonomi Desa Bajing: Harmoni Pertanian dan Industri Kreatif
Perekonomian Desa Bajing menunjukkan model ekonomi ganda yang seimbang, di mana sektor industri kreatif rumahan tumbuh pesat tanpa sepenuhnya meninggalkan akar agrarisnya.
- Sektor Pertanian sebagai FondasiMeskipun dikenal sebagai desa perajin, sektor pertanian, khususnya padi sawah, tetap menjadi fondasi penting bagi perekonomian dan ketahanan pangan Desa Bajing. Lahan-lahan pertanian yang tersisa terus diolah secara produktif oleh para petani.
- Sinergi EkonomiTerdapat sinergi antara sektor pertanian dan kerajinan. Bambu sebagai bahan baku utama seringkali tumbuh subur di pekarangan atau tepi-tepi lahan pertanian.
- Peran BUMDes "BAJING KARYA MANDIRI"Desa Bajing memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang bernama "BAJING KARYA MANDIRI." Nama "Karya Mandiri" ini sangat merepresentasikan semangat warganya. Peran BUMDes sangat strategis untuk mengangkat industri anyaman bambu ke level selanjutnya. Beberapa peran yang dapat dioptimalkan antara lain:
- Manajemen Rantai PasokMembantu perajin mendapatkan pasokan bambu berkualitas dengan harga yang lebih baik.
- Pemasaran dan Branding KolektifMenciptakan merek "Anyaman Bajing" yang terstandarisasi dan memasarkannya secara lebih luas, baik melalui showroom fisik maupun platform digital.
- Fasilitasi Inovasi DesainBekerja sama dengan desainer atau lembaga pelatihan untuk menciptakan produk-produk anyaman bambu dengan desain modern yang mampu menembus pasar baru (misalnya, pasar dekorasi interior atau perhotelan).
Infrastruktur Penunjang Kehidupan dan Ekonomi Kreatif
Pembangunan infrastruktur di Desa Bajing diarahkan untuk mendukung dua pilar utamanya: kehidupan masyarakat yang padat dan aktivitas industri kerajinan.
- Aksesibilitas untuk PemasaranKualitas jalan desa menjadi sangat penting untuk kelancaran distribusi produk anyaman bambu ke berbagai pasar di wilayah Kroya dan sekitarnya.
- Infrastruktur DasarSebagai desa dengan populasi yang padat (mencapai 8.223 jiwa pada 2023 menurut data BPS), penyediaan infrastruktur dasar seperti air bersih, sanitasi, pengelolaan sampah, dan drainase yang baik menjadi prioritas utama untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan nyaman.
- Fasilitas UmumDesa dilengkapi dengan fasilitas publik seperti Balai Desa, fasilitas pendidikan, dan sarana ibadah yang menjadi pusat kegiatan pemerintahan, sosial, dan keagamaan.
Tata Kelola Pemerintahan dan Visi Pembangunan
Pemerintahan Desa Bajing, di bawah kepemimpinan Kepala Desa Sarno, menjalankan fungsinya sebagai fasilitator pembangunan dengan fokus pada pemberdayaan potensi lokal.
- Visi DesaPemerintah Desa Bajing memiliki visi: "Mewujudkan Desa Bajing yang Aman, Sejahtera, dan Berdaya Saing melalui Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pembangunan Infrastruktur yang Merata." Penekanan pada kata "Berdaya Saing" sangat relevan dengan upaya untuk membuat produk kerajinan lokal mampu bersaing di pasar modern.
- Pembangunan PartisipatifProgram-program pembangunan, baik fisik maupun pemberdayaan, direncanakan melalui forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes). Dalam forum ini, kebutuhan para perajin dan petani menjadi salah satu agenda utama yang dibahas untuk dicarikan solusinya.
Potensi Unggulan, Peluang, dan Tantangan Pembangunan Desa Bajing
Desa Bajing memiliki sejumlah potensi unggulan yang menjadi modal dasarnya:
- Klaster Industri Anyaman BambuMerupakan aset ekonomi dan budaya yang sangat kuat dan unik.
- Tenaga Kerja Terampil dan BerpengalamanKeahlian menganyam yang diwariskan secara turun-temurun.
- Reputasi sebagai Pusat KerajinanNama "Bajing" sudah cukup dikenal sebagai pemasok produk anyaman bambu.
- Ekonomi GandaMemberikan resiliensi ekonomi yang lebih baik bagi masyarakat.
Peluang pengembangan ke depan sangat terbuka:
- Pengembangan Desa Wisata KreatifMenciptakan "Kampung Anyaman Bambu" di mana pengunjung dapat belajar langsung proses pembuatan dari para perajin.
- Penetrasi Pasar EksporDengan peningkatan kualitas dan desain, produk anyaman bambu memiliki potensi untuk menembus pasar internasional.
- Inovasi ProdukMengembangkan produk turunan bambu lainnya atau memadukan anyaman dengan bahan lain untuk menciptakan produk yang lebih modern.
- Digitalisasi PemasaranMemanfaatkan media sosial dan marketplace untuk menjual produk secara langsung kepada konsumen akhir.
Namun Desa Bajing juga dihadapkan pada beberapa tantangan:
- Persaingan dengan Produk PabrikanProduk anyaman bambu harus bersaing dengan produk serupa yang terbuat dari plastik atau bahan sintetis lainnya yang lebih murah.
- Keberlanjutan Bahan BakuMenjamin ketersediaan pasokan bambu berkualitas di tengah semakin menyusutnya lahan.
- Regenerasi PerajinTantangan terbesar ialah memastikan generasi muda tertarik dan mau melanjutkan warisan keterampilan menganyam.
- Standarisasi KualitasMenjaga agar kualitas produk dari ratusan perajin rumahan tetap seragam dan memenuhi standar pasar.
- Akses PermodalanKebutuhan modal bagi para perajin untuk meningkatkan skala produksi atau membeli peralatan.
Visi dan Arah Pembangunan Desa Bajing ke Depan
Visi "Mewujudkan Desa Bajing yang Aman, Sejahtera, dan Berdaya Saing..." akan terus menjadi panduan bagi arah pembangunan desa. Fokus ke depan akan diarahkan pada upaya modernisasi dan penguatan industri kerajinan anyaman bambu. "Berdaya Saing" menjadi kata kunci, yang diimplementasikan melalui program-program peningkatan kualitas produk, inovasi desain, dan perluasan jaringan pemasaran. Di saat yang sama, sektor pertanian akan terus didukung sebagai pilar ketahanan pangan dan stabilitas ekonomi desa.
Sinergi antara pemerintah desa, BUMDes "BAJING KARYA MANDIRI," kelompok perajin, dan para petani akan menjadi kunci untuk mewujudkan Desa Bajing yang tidak hanya produktif, tetapi juga sejahtera dan bangga akan identitasnya.
Bajing, Merajut Asa dan Kehidupan dari Lenturnya Bilah Bambu
Desa Bajing di Kecamatan Kroya adalah sebuah galeri hidup yang memamerkan keluhuran tradisi dan kekuatan ekonomi kerakyatan. Setiap helai bambu yang teranyam menjadi besek, tampah, atau kipas adalah bukti dari ketekunan, kreativitas, dan semangat hidup masyarakatnya. Desa ini telah berhasil membuktikan bahwa kearifan lokal bukanlah sesuatu yang usang, melainkan aset berharga yang dapat menjadi sumber kemakmuran yang berkelanjutan.
Di tengah gempuran produk modern, Desa Bajing berdiri kokoh sebagai benteng pelestarian budaya sekaligus pusat industri kreatif. Perjalanan desa ini adalah kisah inspiratif tentang bagaimana sebuah komunitas mampu merajut masa depannya sendiri, helai demi helai, dengan bahan dasar kesabaran, keterampilan warisan, dan semangat untuk terus berkarya. Desa Bajing bukan hanya pemasok produk, tetapi juga penjaga warisan budaya yang tak ternilai harganya.